Ikan hidup seperti tongkol, tenggiri kecil, atau ikan julung-julung sangat bagus untuk memburu ikan-ikan predator semacam wahu, tuna, tenggiri hingga layaran dan marlin. Bahkan ikan-ikan hidup ini tergolong umpan yang ampuh dan murah ketika digunakan sebagai umpan.
Memancing menggunakan ikan hidup dengan menggunakan umpan buatan jelas sekali berbeda. Jika menggunakan umpan buatan semacam konahead ataupun rapala kecepatan kapal antara 6 – 12 knot (tergantung umpan). Namun untuk penggunakan umpan hidup kecepatan kapal seharusnya tidak lebih dari 4 knot.
Bahkan ada juga Pemancing yang trolling dengan cara drifting (kapal menghanyut). Tahapan perta trolling menggunakan umpan ikan hidup tentu saja anda harus mencari ikan umpan seperti tongkol misalnya. Jika broder menemukan kawanan burung di sana pasti ada ribuan ikan tongkol. Pada saat keluaran pancing kotrekan tongkol. Pancing kotrekan ini yaitu kail yang terisi dengan rumbai-rumbai tali rapia yang dirangkai panjang (persis pancing rawai).
Rangkain pancing kotrekan tersebut akan jika di atas air dan diseret kapal saat jalan menyerupai ikan kecil dan menarik perhatian ikan-ikan tongkol yang memburu ikan teri.
Dalam sekejap pancing kotrekan atau rentengan kail pun akan disambar ikan tongkol. Bahkan sekali tarik bisa mendapat 5 – 10 ikan tongkol.
Jika Anda berniat ikan tongkol hasil kotrekan digunakan sebagi umpan hidup maka Anda harus mempersiapkan peralatan menjahit umpan sebelumnya.
Setelah ikan tersebut terpancing dan anda harus bersiap siap untuk menyiram ikan saat berada di atas agar ikan tongkol tersebut tidak cepat mati.
Sambil menyiram anda harus secepatnya menjahit umpan tersebut dan memegang ikan dengan menggunakan kain lap agar kelembaban tetap terjaga.
Segeralah tusukan jarum sulam tersebut di atas kelopak mata hingga menembus ke di kelopak mata satunya lagi. Sedangkan kail berada disamping dengan kondisi siap untuk diikat.
Usahakan ikan tidak mati. Sekalikali suruh teman broder (jangan cuma liatin aja) untuk menyiram ikan dengan air laut agar ikan tetap kondisi sehat.
Setelah langkah kedua dilalui maka anda harus mengikat kail secara cepat dan kuat. Setelah selesai segera masukan ikan ke dalam air dan siap untuk dipakai sebagai umpan trolling.
Kecepatan trolling mengunakan ikan hidup berkisar antara 2 – 4 knot. Sangat pelan.
Penggunaan umpan hidup kita harus memperhatikan efek drop back yaitu memberikan ledungan antara tar dengan outtriger (tiang penghela).
Fungsi dari efek dropback yaitu ketika ikan tersambar maka karet yang di outtriger akan putus, dan ril tidak langsung berputar, karena ada lendungan kenur.
Lendungan kenur ini dibuat untuk menyamai karakter ikan pada umumnya. Ikan besar seperti marlin biasanya akan memukul umpan dengan bill-nya dan ikan itu akan sempoyongan kabur dan sifat inilah yang ditiru para mania dengan efek drop back.
Bila mana sudah hook up (kail tertancap pada mulut ikan, itu artinya mania harus fight untuk menaklukan ikan. Untuk berhasil mendapat ikan tentu saja Pemancing dan Kapten kapal harus bekerjasama.
Memancing menggunakan ikan hidup dengan menggunakan umpan buatan jelas sekali berbeda. Jika menggunakan umpan buatan semacam konahead ataupun rapala kecepatan kapal antara 6 – 12 knot (tergantung umpan). Namun untuk penggunakan umpan hidup kecepatan kapal seharusnya tidak lebih dari 4 knot.
Bahkan ada juga Pemancing yang trolling dengan cara drifting (kapal menghanyut). Tahapan perta trolling menggunakan umpan ikan hidup tentu saja anda harus mencari ikan umpan seperti tongkol misalnya. Jika broder menemukan kawanan burung di sana pasti ada ribuan ikan tongkol. Pada saat keluaran pancing kotrekan tongkol. Pancing kotrekan ini yaitu kail yang terisi dengan rumbai-rumbai tali rapia yang dirangkai panjang (persis pancing rawai).
Rangkain pancing kotrekan tersebut akan jika di atas air dan diseret kapal saat jalan menyerupai ikan kecil dan menarik perhatian ikan-ikan tongkol yang memburu ikan teri.
Dalam sekejap pancing kotrekan atau rentengan kail pun akan disambar ikan tongkol. Bahkan sekali tarik bisa mendapat 5 – 10 ikan tongkol.
Jika Anda berniat ikan tongkol hasil kotrekan digunakan sebagi umpan hidup maka Anda harus mempersiapkan peralatan menjahit umpan sebelumnya.
Setelah ikan tersebut terpancing dan anda harus bersiap siap untuk menyiram ikan saat berada di atas agar ikan tongkol tersebut tidak cepat mati.
Sambil menyiram anda harus secepatnya menjahit umpan tersebut dan memegang ikan dengan menggunakan kain lap agar kelembaban tetap terjaga.
Segeralah tusukan jarum sulam tersebut di atas kelopak mata hingga menembus ke di kelopak mata satunya lagi. Sedangkan kail berada disamping dengan kondisi siap untuk diikat.
Usahakan ikan tidak mati. Sekalikali suruh teman broder (jangan cuma liatin aja) untuk menyiram ikan dengan air laut agar ikan tetap kondisi sehat.
Setelah langkah kedua dilalui maka anda harus mengikat kail secara cepat dan kuat. Setelah selesai segera masukan ikan ke dalam air dan siap untuk dipakai sebagai umpan trolling.
Kecepatan trolling mengunakan ikan hidup berkisar antara 2 – 4 knot. Sangat pelan.
Penggunaan umpan hidup kita harus memperhatikan efek drop back yaitu memberikan ledungan antara tar dengan outtriger (tiang penghela).
Fungsi dari efek dropback yaitu ketika ikan tersambar maka karet yang di outtriger akan putus, dan ril tidak langsung berputar, karena ada lendungan kenur.
Lendungan kenur ini dibuat untuk menyamai karakter ikan pada umumnya. Ikan besar seperti marlin biasanya akan memukul umpan dengan bill-nya dan ikan itu akan sempoyongan kabur dan sifat inilah yang ditiru para mania dengan efek drop back.
Bila mana sudah hook up (kail tertancap pada mulut ikan, itu artinya mania harus fight untuk menaklukan ikan. Untuk berhasil mendapat ikan tentu saja Pemancing dan Kapten kapal harus bekerjasama.
0 komentar:
Posting Komentar